A.
JUDUL PENELITIAN : Upaya Meningkatkan Keterampilan
Berbicara
Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa
Indonesia dengan Model
Pembelajaran
Time Token di Kelas III SDN
020
long Ikis
B. BIDANG KAJIAN : Rancangan dan Strategi Pembelajaran
di
Kelas
C. PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Tujuan Pendidikan adalah suatu usaha sadar
untuk menyiapakan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya
sekarang dan yang akan datang. Dalam kehidupannya, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan
berbahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia.
Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran
dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang bersifat
abstrak (Effendi, 1985 : 5).
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran
yang mempelajari keterampilan berbahasa yang terdiri dari empat aspek, yaitu
menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus
menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian,
pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja,
tetapi siswa dituntut untuk mampu menggunakan Bahasa Indonesia sebagaimana
fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi.
Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh
siswa adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan
lainnya (Tarigan, 1986 : 6). Keterampilan ini bukanlah suatu jenis keterampilan
yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara
alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara
formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif.
Pentingnya penguasaan
keterampilan berbicara untuk siswa Sekolah Dasar juga dinyatakan oleh Farris
(Supriyadi, 2005:179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting
dikuasai siswa agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca, menulis,
dan menyimak. Kemampuan berpikir mereka akan terlatih ketika mereka
mengorganisasikan, mengonsepkan, mengklarifikasikan, dan menyederhanakan
pikiran, perasaan, dan ide kepada orang lain secara lisan. Akan tetapi, masalah
yang terjadi di lapangan adalah tidak semua siswa mempunyai kemampuan berbicara
yang baik. Oleh sebab itu, pembinaan keterampilan berbicara harus dilakukan
sedini mungkin.
Berdasarkan pendapat – pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai keterampilan berbicara yang baik,
pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya dan
keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar Bahasa
Indonesia di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan berbicara
mereka.