Pages

^^Ahlan Wasahlan...... Welcome....... Sugeng Rawuh..... Selamat Datang^^

Sabtu, 15 Maret 2014

CONTOH PROPOSAL PTK BAHASA INDONESIA



A.      JUDUL PENELITIAN       :           Upaya Meningkatkan Keterampilan
                                                           Berbicara Siswa pada Mata Pelajaran
                                                           Bahasa Indonesia dengan Model
                                                           Pembelajaran Time Token di Kelas III SDN
                                                           020 long Ikis

B.      BIDANG KAJIAN             :           Rancangan dan Strategi Pembelajaran di 
                                                           Kelas

C.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Tujuan Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapakan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Dalam kehidupannya,  manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana  untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang  bersifat abstrak (Effendi, 1985 : 5).
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang mempelajari keterampilan berbahasa yang terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut untuk mampu menggunakan Bahasa Indonesia sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi.
Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya (Tarigan, 1986 : 6). Keterampilan ini bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara formal  memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif.
Pentingnya penguasaan keterampilan berbicara untuk siswa Sekolah Dasar juga dinyatakan oleh Farris (Supriyadi, 2005:179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai siswa agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca, menulis, dan menyimak. Kemampuan berpikir mereka akan terlatih ketika mereka mengorganisasikan, mengonsepkan, mengklarifikasikan, dan menyederhanakan pikiran, perasaan, dan ide kepada orang lain secara lisan. Akan tetapi, masalah yang terjadi di lapangan adalah tidak semua siswa mempunyai kemampuan berbicara yang baik. Oleh sebab itu, pembinaan keterampilan berbicara harus dilakukan sedini mungkin.
Berdasarkan pendapat – pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai keterampilan berbicara yang baik, pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya dan keberhasilan  belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar Bahasa Indonesia di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan berbicara mereka.
Aktifitas siswa dalam berbicara dengan menggunakan Bahasa Indonesia  selama kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti minimnya penguasaan kosa kata, malu untuk mengemukakan pendapat, adanya rasa takut salah, adanya pengaruh bahasa ibu yang sangat dominan dalam kehidupan sehari-hari, atau kurang tepatnya guru dalam menentukan metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Kurangnya keaktifan dan partisipasi siswa tersebut sangat berpengaruh terhadap  keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SDN 020 Long ikis, maka penelitian ini akan dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Time Token dengan kajian dan refleksi melalui penelitian tindakan kelas, diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi langsung pada peningkatan kualitas keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN 020 long Ikis.


D.    RUMUSAN DAN RENCANA PEMECAHAN MASALAH
1.      Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara secara langsung berkaitan dengan  proses pembelajaran Bahasa Indonesia siswa, maka keterampilan berbicara harus dikuasai oleh para siswa di Sekolah Dasar. Namun tidak semua siswa mempunyai kemampuan berbicara yang baik dan tidak semua siswa dapat berpartisipasi dan aktif berbicara dalam pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa masalah pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.       Bagaimana upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran Bahasa indonesia dengan menggunakan model pembelajaran Time Token ?
b.      Bagaimana cara meningkatkan partisipasi siswa agar lebih aktif berbicara dalam pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran Time Token ?

2.      Rencana Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan  partisipasi siswa agar lebih aktif berbicara dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang sangat berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa, diperlukan model pembelajaran yang demokratis. Proses pembelajaran yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai subyek. Di sepanjang proses belajar itu, aktivitas siswa menjadi titik perhatian utama. Dengan kata lain mereka selalu dilibatkan secara aktif. Guru dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui. Model pembelajaran Time Token Arends merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran yang demokratis di sekolah. Model ini digunakan (Arends, 1998) untuk melatih dan mengembangkan ketrampilan sosial agar siswa agar lebih aktif berbicara namun tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali.
            Berdasarkan uraian diatas maka ditawarkan sebuah solusi bagi pemecahan masalah tersebut yakni, memanfaatkan model pembelajaran Time Token. Adapun langkah – langkah model pembelajaran Time Token adalah sebagai berikut :
  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.
  2. Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi klasikal.
  3. Guru memberi tugas pada siswa.
  4. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa.
  5. Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua anak berbicara.
  6. Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan tiap siswa.
E.     TUJUAN PENELITIAN
1.      Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas III dalam pelajaran Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Time Token.
2.      Untuk mengetahui seberapa jauh penggunaan  model pembelajaran Time Token dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa  kelas III dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

F.     MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1.      Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara  dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SDN 020 Long Ikis .
2.      Bagi Kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 020 Long Ikis.
3.      Bagi Siswa, Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 020 Long Ikis.

G.    KAJIAN PUSTAKA
1.      Keterampilan Berbicara
Menurut Nurgiyantoro (1995:276) berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu setelah aktivitas mendengarkan. Berdasarkan bunyi-bunyi yang didengar itu, kemudian manusia belajar untuk mengucapkan dan  akhirnya terampil berbicara. Berbicara diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan,serta perasaan (Tarigan, 1983:14). Dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar  (audible) dan yang kelihatan  (visible)  yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia demi maksud  dan tujuan gagasan atau ide - ide yang dikombinasikan. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis,semantik, dan linguistik.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa berbicara diartikan sebagai suatu alat untuk mengkombinasikan gagasan-gagasan yang disusun serta mengembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
Setiap kegiatan berbicara yang dilakukan manusia selalu mempunyai maksud dan tujuan. Menurut Tarigan (1983:15) tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Stewart dan Kennert Zimmer (Haryadi dan Zamzani, 1997:56) memandang kebutuhan akan komunikasi yang efektif dianggap sebagai suatu yang esensial untuk mencapai keberhasilan  setiap individu maupun kelompok.
Keterampilan Berbicara dapat menunjang keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara  mempunyai kesamaan yaitu sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi. Kemampuan siswa dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan.

2.      Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Dalam pengertian lain metode adalah teknik penyajian yang digunakan oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik.
Metode mengajar merupakan salah satu aspek yang sangat penting oleh guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dengan menggunakan metode mengajar yang tepat diharapkan siswa dapat memahami secara optimal materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Menurut Djayadisastra (1985:13) mengemukakan bahwa “berhasil tidaknya siswa dalam pembelajaran sangat tergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang dipergunakan oleh guru”.
 Tyson dan Caroll (1970) mengemukakan bahwa mengajar ialah . a way working with students ... A process of interaction . the teacher does something to student, the students do something in return. Dari definisi itu tergambar bahwa mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan.
Pembelajaran berbicara  di  sekolah dasar dilaksanakan dengan berbagai metode. Setiap metode pembelajaran berbicara mempunyai kelebihan dan kekurangan masingmasing. Metode yang satu akan melengkapi metode yang lain. Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan berbagai metode sesuai dengan kondisi siswa dan tersedianya sarana pendukung lainnya. Dan metode mengajar yang baik adalah metode yang didalamnya tergambar proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan.

3.      Pengertian Model Pembelajaran Time Token
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce, 1992). Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarah kepada desain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Model pembelajaran Time Token adalah model pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa aktif berbicara. Dalam pembelajaran diskusi, time token digunakan agar siswa aktif bertanya dalam berdiskusi. Dengan membatasi waktu berbicara misalnya 30 detik, diharapkan siswa secara adil mendapatkan kesempatan untuk berbicara. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa. Sebelum berbicara, siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu pada guru. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis.
 Adapun langkah – langkah model pembelajaran Time Token adalah sebagai berikut :
  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.
  2. Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi klasikal.
  3. Guru memberi tugas pada siswa.
  4. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa.
  5. Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua anak berbicara.
  6. Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan tiap siswa.
                  Model ini digunakan (Arends, 1998) untuk melatih dan mengembangkan ketrampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali.
4.      Hipotesis tindakan
Berdasarkan kajian pustaka diatas,maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan : “ Dengan model pembelajaran Time Token maka keterampilan berbicara siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SDN 020 Long Ikis dapat ditingkatkan.”

H.    RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1.      Rencana Penelitian
            1.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 020 Long Ikis semester ganjil dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia berjumlah 20 orang.
1.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 020 Long Ikis, alamat di Desa Tajur Blok D
Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser.
2.      Prosedur Penelitian
2.1  Perencanaan
2.2  Pelaksanaan Tindakan
2.3  Observasi

3 komentar :

  1. wahh bisa jdi refrensi skripsi sya ni mbak.. boleh minta nomrnya pean gk mbak???hehehe

    BalasHapus
  2. oh ya, boleh dong berkunjung ke blog sy
    sg-semuagratis.blogspot.com

    BalasHapus
  3. boleh share referensinya ?? soalnya aku butuh,, makasih sebelumnya,,

    BalasHapus